Dua puluh hari lalu aku mengikuti tes cpns. Pengalaman mengadu nasib. Jujur, aku tak terlalu tertarik dengan status pns. Tapi dengan background keluarga mayoritas guru pns, tentunya aku diarahkan untuk mengikuti jejak mereka.
Setelah sehari semalam menikmati suasana kampus di Bandung, aku bertolak menuju Baturaja. Sepanjang jalan aku membayangkan bahwa hidupku akan berubah setelah ini. Selama seminggu di rumah, ayah ibuku menyampaikan banyak hal. Yah, sebagai anak pertama, seharusnya memang tanggung jawab berada di pundakku. Adikku satu-satunya sedang sibuk skripsi dan membutuhkan banyak biaya. Apalagi sebagai calon arsitek, ia tidak hanya fokus di akademis, tapi ikut kegiatan kemahasiswaan di jurusan, terlibat aktif di komunitas arsitektur dan mengembangkan hobi di Solo Berkebun. Tentu saja ia butuh uang lebih banyak daripada mahasiswa biasa.
Hampir sebulan ini aku banyak berpikir. Menimbang-nimbang, menata ulang rencana hidup. Alhamdulillah, aku sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan aktivitas di RSIY PDHI. Banyak hal yang mesti dipelajari di sana. Tanggung jawab apoteker yang begitu besar sedikit demi sedikit mengikis rasa sungkanku. Aku butuh sarana pengembangan diri. Aku harus terus belajar.
Bekerja di mana saja bukan masalah, karena sejatinya ia adalah bentuk pengabdian atas sumpah yang sudah kuikrarkan 29 Agustus lalu. Lalu, dengan kondisi keluarga di rumah serta aktivitas dan lingkunganku di jogja, sesiap apa aku menerima konsekuensi langkah-langkah yang sudah kutempuh?
pilihannya ada 2:
- Lulus pns pulang ke Baturaja
- Gak lulus pns stay di Jogja
Memang, aku pernah apply ke RS di Jakarta, tapi sampe sekarang belum ada kabar. Sekarang, aku cuma bisa tawakal. Menunggu takdir yang sudah ditetapkan-Nya menyapaku pada waktu yang tepat.
Salima, 23 November 2013, 10:41
semangat mbak! saling mendoakan 🙂
ga papa kok nea, asalkan sesuai dengan keilmuan dan kesukaan kita.
gmna hasil pns nya, nea…*inbox ea…hehe…
@dita: iyaa.. doain ya~
@ctr: yeah, all the best insyaallah..
@mb adist: blm pngumuman mbaa, doain yak.. Huhu..
Smoga diberi yang terbaik…^^